TOEFL vs IELTS: Pahami Perbedaannya

Memilih ujian bahasa Inggris yang tepat adalah langkah penting dalam merencanakan masa depan pendidikan atau karier kamu. Dua ujian yang paling populer adalah TOEFL dan IELTS. Tapi, apa sih sebenarnya perbedaan TOEFL dan IELTS? Jangan khawatir, artikel ini akan menjelaskan secara mendalam tentang perbedaan antara TOEFL dan IELTS, sehingga kamu bisa membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu. Yuk, simak selengkapnya!

Apa Itu TOEFL dan IELTS?

Sebelum masuk ke dalam perbedaan mendalam, ada baiknya kita mengenal lebih dulu apa itu TOEFL dan IELTS.

  • TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris non-native speakers dalam konteks akademik. Tes ini biasanya digunakan oleh mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di universitas yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.
  • IELTS (International English Language Testing System) adalah tes bahasa Inggris internasional yang diakui oleh berbagai lembaga pendidikan, imigrasi, dan organisasi lainnya di seluruh dunia. IELTS terdiri dari dua jenis tes, yakni Academic dan General Training, tergantung pada tujuan ujian tersebut.

Format Ujian TOEFL

TOEFL: Ujian Berbasis Komputer

TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah ujian yang dilakukan sepenuhnya berbasis komputer. Dalam ujian TOEFL, kamu akan menghadapi empat bagian utama: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Berikut adalah gambaran lengkap mengenai setiap bagian:

  • Reading: Bagian ini terdiri dari tiga hingga empat teks akademik yang panjang, dengan 12-14 soal untuk setiap teks. Kamu akan diberikan waktu sekitar 60-80 menit untuk menyelesaikan bagian ini. Teks yang dibaca biasanya berfokus pada topik akademik, seperti artikel ilmiah, sejarah, atau sosiologi.
    Contoh: Kamu akan membaca artikel panjang tentang perubahan iklim dan kemudian menjawab soal yang menguji pemahamanmu tentang inti artikel tersebut.
  • Listening: Bagian Listening menguji kemampuanmu untuk memahami percakapan dalam konteks akademik, seperti kuliah atau diskusi kelompok. Terdapat 4-6 percakapan yang diikuti dengan soal-soal yang berfokus pada pemahaman detail dan kesimpulan. Waktu yang diberikan untuk bagian ini adalah sekitar 60 menit.
    Contoh: Kamu mendengarkan percakapan antara dua mahasiswa yang membahas topik penelitian mereka, kemudian menjawab soal terkait dengan topik yang dibicarakan.
  • Speaking: Pada bagian ini, kamu akan berbicara ke mikrofon komputer, merespons beberapa pertanyaan yang diberikan dalam waktu singkat. Ada 4 tugas berbicara yang mencakup menjawab pertanyaan pribadi, memberikan pendapat, dan merangkum informasi. Waktu untuk setiap tugas sangat terbatas, biasanya sekitar 45 detik hingga 1 menit per tugas.
    Contoh: Kamu akan mendengarkan percakapan atau membaca teks pendek, lalu diminta untuk merangkum informasi atau menyatakan pendapatmu.
  • Writing: Bagian Writing pada TOEFL terdiri dari 2 tugas: pertama, kamu harus menulis esai berdasarkan informasi yang kamu baca dan dengar dalam teks atau percakapan (Integrated Writing), dan kedua, menulis esai mengenai topik umum yang harus kamu jelaskan secara terstruktur dan jelas (Independent Writing). Waktu yang diberikan untuk kedua tugas ini adalah sekitar 50 menit.
    Contoh: Kamu harus menulis esai yang membahas dampak teknologi terhadap pendidikan, sambil mendukung argumenmu dengan contoh-contoh yang relevan.

Keunggulan Format TOEFL:

  • Komputerisasi penuh: Semua bagian dikerjakan di depan komputer, memberikan kenyamanan bagi yang lebih suka bekerja di lingkungan digital.
  • Tidak ada interaksi langsung: Di bagian Speaking, kamu tidak akan berinteraksi dengan penguji langsung, yang dapat mengurangi tingkat kecemasan.

Format Ujian IELTS

IELTS: Ujian dengan Wawancara Tatap Muka

IELTS (International English Language Testing System) adalah ujian yang juga terdiri dari empat bagian utama: Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Namun, ada beberapa perbedaan besar dalam format IELTS jika dibandingkan dengan TOEFL. IELTS memiliki dua jenis ujian: Academic dan General Training, yang disesuaikan dengan tujuan peserta, baik untuk studi akademik atau kebutuhan profesional/imigrasi. Untuk bagian Speaking, IELTS memiliki perbedaan yang signifikan.

  • Listening: Bagian ini terdiri dari empat bagian yang mencakup percakapan dalam berbagai situasi, termasuk percakapan antara dua orang, percakapan dalam konteks akademik, dan monolog. Total soal Listening ada 40 soal, dengan waktu sekitar 30 menit untuk mendengarkan rekaman dan menjawab soal.
    Contoh: Kamu akan mendengarkan percakapan antara dua mahasiswa yang membahas tugas mereka, kemudian menjawab soal yang berkaitan dengan percakapan tersebut.
  • Reading: Bagian ini terdiri dari tiga teks yang lebih pendek daripada yang ada di TOEFL, dengan total sekitar 40 soal. Teks yang digunakan pada IELTS lebih bervariasi, mulai dari artikel jurnalistik hingga tulisan akademik.
    Contoh: Teks tentang perkembangan teknologi di bidang kesehatan, diikuti dengan soal yang menguji pemahamanmu tentang ide utama dan detail informasi.
  • Writing: Bagian Writing pada IELTS terdiri dari dua tugas: pertama, kamu harus menulis deskripsi berdasarkan grafik atau data (Task 1), dan kedua, kamu harus menulis esai yang membahas pandangan atau opini tentang topik tertentu (Task 2). Waktu yang diberikan untuk kedua tugas ini adalah sekitar 60 menit.
    Contoh: Pada Task 1, kamu mungkin diminta untuk menjelaskan data dari grafik yang menunjukkan pertumbuhan populasi di beberapa negara.
  • Speaking: Inilah perbedaan utama antara IELTS dan TOEFL. Di IELTS, bagian Speaking melibatkan wawancara tatap muka dengan penguji. Wawancara ini berlangsung sekitar 11-14 menit dan dibagi menjadi tiga bagian: pertama, penguji akan meminta kamu untuk memperkenalkan diri dan berbicara tentang topik umum; kedua, kamu akan diberi waktu untuk berbicara tentang topik tertentu selama 1-2 menit; dan ketiga, akan ada diskusi lebih lanjut mengenai topik yang telah dibahas.
    Contoh: Kamu diberi waktu satu menit untuk menyiapkan diri tentang topik “Apa yang kamu sukai tentang kota tempat kamu tinggal?” dan kemudian berbicara tentangnya.

Keunggulan Format IELTS:

  • Wawancara tatap muka di bagian Speaking memungkinkan kamu untuk berinteraksi langsung dengan penguji, yang bisa jadi lebih natural dan mencerminkan kemampuan berbicara sehari-hari.
  • Beragam jenis teks: Format soal Reading dan Writing lebih bervariasi dan mencakup topik-topik umum serta akademik.

Mengapa Memilih Format Berbasis Komputer atau Tatap Muka?

Pilihan Format yang Disesuaikan dengan Preferensi Kamu

Ketika memilih antara TOEFL dan IELTS, pertimbangkan faktor berikut:

  • Apakah kamu lebih suka ujian berbasis komputer? Jika ya, TOEFL bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman karena semua bagiannya dikerjakan di depan komputer.
  • Apakah kamu lebih suka berbicara langsung dengan penguji? Jika kamu merasa lebih nyaman berbicara dengan seseorang dalam wawancara tatap muka, IELTS bisa memberikan pengalaman yang lebih alami.

Kedua ujian ini dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris secara efektif, namun formatnya sangat berbeda. Pastikan untuk memilih format yang lebih sesuai dengan cara belajar dan situasi ujian yang paling nyaman bagi kamu.

Sistem Skor: TOEFL vs IELTS

Perbedaan Sistem Skor TOEFL dan IELTS: Penjelasan Lengkap dan Contoh Konkret

1. Sistem Skor TOEFL: Penjelasan dan Pembagian Setiap Bagian TOEFL memberikan skor dalam rentang 0 hingga 120, yang dibagi rata ke dalam empat bagian utama: Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Setiap bagian memiliki skor maksimum 30, sehingga total skor kamu adalah hasil dari penjumlahan keempat bagian tersebut. Hal ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kemampuan bahasa Inggris kamu.

2. Sistem Skor IELTS: Skala 1 hingga 9 untuk Setiap Bagian IELTS menggunakan skala skor dari 1 hingga 9 untuk setiap bagian tes. Skor akhir kamu merupakan rata-rata dari keempat bagian, yang terdiri dari Listening, Reading, Writing, dan Speaking. Setiap bagian memiliki rentang nilai yang lebih kecil, memungkinkan evaluasi yang lebih spesifik.

3. Skor Total TOEFL vs Rata-Rata IELTS: Keunggulan dan Kekurangan Perbedaan utama antara TOEFL dan IELTS adalah cara mereka menghitung skor keseluruhan. TOEFL menjumlahkan skor masing-masing bagian untuk menghasilkan satu angka total, sedangkan IELTS menggunakan rata-rata dari empat bagian. Hal ini memberi fleksibilitas berbeda dalam bagaimana kemampuan bahasa kamu dinilai.

Contoh:

  • Di TOEFL, jika kamu memiliki skor 29 di Reading dan 27 di Listening, tapi hanya 18 di Speaking, skor totalmu akan terpengaruh cukup besar oleh bagian Speaking, meskipun kamu unggul di Reading dan Listening.
  • Di IELTS, meskipun kamu mendapat skor tinggi di Reading dan Speaking, kekurangan di Listening dan Writing dapat ditutupi dengan skor rata-rata yang lebih tinggi, namun memberikan evaluasi yang lebih detail tentang area mana yang perlu perhatian lebih.

4. Bagaimana Memilih Ujian yang Sesuai dengan Tujuanmu Pemilihan antara TOEFL atau IELTS sering bergantung pada tujuan ujian kamu. Jika kamu membutuhkan informasi yang lebih terperinci tentang setiap bagian kemampuan bahasa kamu, IELTS dengan skala skornya yang lebih granular bisa lebih menguntungkan. Namun, jika kamu mencari penilaian keseluruhan kemampuan dalam bahasa Inggris yang lebih terfokus pada nilai total, TOEFL mungkin lebih tepat.

Durasi Ujian: TOEFL vs IELTS

Berapa Lama Durasi Ujian TOEFL dan IELTS?

Waktu ujian adalah faktor lain yang perlu dipertimbangkan, terutama jika kamu ingin mengatur jadwal secara efisien.

  • TOEFL biasanya memakan waktu sekitar 4 jam untuk menyelesaikan seluruh ujian, dengan waktu untuk setiap bagian yang sudah ditentukan.
  • IELTS memakan waktu sekitar 2 jam 45 menit untuk tes Academic dan General Training, yang sedikit lebih singkat dibandingkan TOEFL.

Jika kamu ingin ujian yang lebih cepat dan efisien, IELTS mungkin lebih cocok untukmu. Namun, jika kamu ingin pengalaman ujian yang lebih terstruktur dan komprehensif, TOEFL bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Aplikasi dan Penggunaan: TOEFL vs IELTS

Kapan Harus Memilih TOEFL dan Kapan IELTS?

TOEFL dan IELTS keduanya diakui secara global, namun ada beberapa perbedaan dalam penerimaan tes ini di lembaga-lembaga tertentu.

1. Penerimaan Global: Kapan Memilih TOEFL dan Kapan IELTS? 

Baik TOEFL maupun IELTS diakui secara global, tetapi ada perbedaan dalam penerimaan kedua ujian ini di berbagai negara dan lembaga pendidikan. Memilih antara TOEFL dan IELTS sering kali bergantung pada negara tujuan dan jenis lembaga yang kamu tuju.

  • TOEFL: Lebih banyak diterima di universitas-universitas di Amerika Serikat. Banyak perguruan tinggi di AS lebih memilih TOEFL karena format ujian yang berfokus pada bahasa Inggris akademik, yang sesuai dengan konteks pembelajaran di universitas di AS.

Contoh: Universitas besar seperti Harvard, MIT, dan Stanford lebih sering meminta skor TOEFL daripada IELTS. TOEFL dianggap memberikan gambaran yang lebih baik tentang kemampuan akademik dalam bahasa Inggris, seperti kemampuan untuk memahami bacaan akademik dan berpartisipasi dalam diskusi kelas.

  • IELTS: Sementara itu, IELTS lebih sering digunakan di negara-negara seperti Inggris, Australia, dan Kanada. Banyak universitas di negara-negara ini menerima IELTS, dan beberapa bahkan lebih menyukai IELTS karena memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang kemampuan bahasa sehari-hari serta akademik.

Contoh: Universitas di UK seperti University of Oxford, University of Cambridge, dan University College London (UCL) menerima IELTS sebagai standar ujian bahasa. IELTS juga lebih umum di Australia dan Kanada, yang merupakan tujuan utama bagi pelajar internasional.

2. IELTS untuk Tujuan Imigrasi: Pilihan Utama untuk Bekerja atau Menetap di Negara Tertentu 

Selain sebagai tes akademik, IELTS juga banyak digunakan untuk tujuan imigrasi. Beberapa negara mewajibkan tes IELTS bagi mereka yang ingin bekerja atau menetap di negara tersebut. Ini menjadikan IELTS sebagai pilihan yang lebih tepat jika kamu berencana untuk tinggal atau bekerja di negara-negara seperti Inggris, Australia, Kanada, atau Selandia Baru.

Contoh: Jika kamu berencana untuk bekerja di Australia atau Kanada, kamu mungkin diminta untuk memberikan skor IELTS sebagai bagian dari aplikasi visa atau proses imigrasi. Pemerintah negara-negara ini menganggap IELTS sebagai tes yang valid untuk menilai kemampuan bahasa Inggris yang diperlukan dalam kehidupan profesional dan sosial sehari-hari.

3. TOEFL untuk Konteks Akademik: Memilih Jika Fokus Utama Kamu Adalah Studi 

TOEFL sering dianggap lebih mudah bagi mereka yang terbiasa dengan penggunaan bahasa Inggris dalam konteks akademik. Format TOEFL lebih terfokus pada kemampuan akademik, seperti memahami teks-teks yang kompleks dan menyusun argumen tertulis dengan jelas. Jika tujuan utama kamu adalah melanjutkan studi di universitas, terutama di Amerika Serikat, TOEFL bisa jadi pilihan yang lebih tepat.

Contoh: Universitas-universitas di Amerika Serikat menganggap TOEFL lebih relevan karena lebih fokus pada kemampuan berbahasa Inggris dalam konteks akademik, seperti memahami materi kuliah dan berbicara di depan kelas. Jika kamu melamar untuk program pascasarjana di AS, banyak program yang lebih cenderung menerima TOEFL karena formatnya yang lebih berfokus pada keterampilan akademik.

4. Pilihan Berdasarkan Kebutuhan dan Tujuan Pribadi 

Meskipun kedua ujian ini diakui di banyak negara, keputusan untuk memilih TOEFL atau IELTS sangat bergantung pada tujuan pribadi kamu—apakah untuk studi, pekerjaan, atau imigrasi. Jika kamu berencana untuk belajar di Amerika Serikat atau negara-negara yang mengutamakan kemampuan akademik dalam bahasa Inggris, TOEFL mungkin lebih tepat. Namun, jika kamu lebih berfokus pada negara-negara seperti Inggris, Australia, atau Kanada, atau memiliki tujuan untuk imigrasi, IELTS bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

Contoh: Jika kamu berniat bekerja di Kanada atau menetap di Australia, memilih IELTS akan lebih menguntungkan karena lebih mudah diterima untuk aplikasi visa dan imigrasi. Namun, jika kamu fokus untuk masuk ke universitas di Amerika Serikat, TOEFL akan lebih diterima dan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan di sana.

5. Persiapkan dengan Bijak: Tentukan Tes Berdasarkan Tujuan dan Kebutuhan

Menentukan apakah TOEFL atau IELTS adalah pilihan yang tepat seharusnya didasarkan pada tujuan jangka panjang kamu. Baik TOEFL maupun IELTS memberikan nilai lebih dalam berbagai konteks, jadi sangat penting untuk memahami persyaratan lembaga atau negara yang kamu tuju dan menyesuaikan persiapan ujian sesuai dengan kebutuhan spesifikmu.

Contoh: Jika kamu melamar untuk program studi di negara-negara yang menerima kedua ujian, pertimbangkan untuk memilih IELTS jika kamu ingin menunjukkan keahlian bahasa Inggris secara lebih holistik. Sebaliknya, jika kamu memerlukan penilaian yang lebih terfokus pada kemampuan akademik, TOEFL bisa menjadi pilihan terbaik.

Persiapan Ujian: TOEFL vs IELTS

Bagaimana Cara Persiapan yang Tepat untuk TOEFL dan IELTS?

Persiapan adalah kunci untuk sukses dalam ujian bahasa. Kamu bisa memilih pendekatan yang lebih sesuai dengan gaya belajarmu.

  • TOEFL cenderung lebih fokus pada kemampuan akademik, terutama dalam memahami teks yang kompleks dan menulis esai yang terstruktur dengan baik. Jika kamu lebih suka belajar dengan materi yang terstruktur dan berbasis akademik, TOEFL mungkin lebih mudah untuk kamu persiapkan.
  • IELTS mengutamakan keterampilan berbicara dalam percakapan sehari-hari, selain keterampilan akademik. Jika kamu lebih nyaman berinteraksi langsung dengan penguji, IELTS mungkin lebih cocok. IELTS juga menantang kamu dengan soal-soal yang lebih bervariasi dalam gaya dan formatnya.

Apakah IELTS Lebih Mudah dari TOEFL?

Bergantung pada Gaya Belajar dan Preferensi Kamu

Ketika berbicara tentang kesulitan antara IELTS dan TOEFL, jawabannya sangat bergantung pada gaya belajar dan preferensi pribadi kamu. Kedua ujian ini menguji kemampuan bahasa Inggris kamu secara komprehensif, namun ada beberapa perbedaan yang mungkin membuat salah satunya terasa lebih mudah atau lebih sulit bagi kamu.

  • IELTS sering dianggap lebih mudah bagi mereka yang lebih suka berbicara langsung. Salah satu perbedaan utama IELTS dengan TOEFL adalah pada bagian Speaking. Dalam IELTS, kamu akan berbicara langsung dengan seorang penguji dalam wawancara tatap muka. Ini memberikan pengalaman percakapan yang lebih nyata, mirip dengan situasi sehari-hari. Jika kamu lebih nyaman berbicara langsung dengan orang lain dan bisa berinteraksi dalam suasana percakapan, IELTS bisa terasa lebih mudah.
  • TOEFL, di sisi lain, menggunakan sistem berbasis komputer untuk tes berbicara, di mana kamu harus berbicara ke mikrofon dan merekam jawabanmu. Ini mungkin terasa lebih nyaman bagi mereka yang tidak terlalu suka berbicara langsung dengan orang asing, karena kamu tidak perlu berhadapan langsung dengan penguji. Namun, bagi sebagian orang, format berbicara di komputer ini bisa terasa lebih kaku dan menantang.

Jadi, apakah IELTS lebih mudah dari TOEFL? Itu sangat tergantung pada kenyamanan kamu dengan format ujian dan kemampuan berbicara dalam konteks percakapan langsung versus berbicara di depan komputer.

Mana yang Lebih Baik, TOEFL atau IELTS?

Pilih Sesuai dengan Tujuan dan Kebutuhan Kamu

Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Pilihan antara TOEFL atau IELTS sangat bergantung pada tujuanmu, seperti negara tempat kamu akan melanjutkan studi atau bekerja, serta jenis ujian yang paling sesuai dengan gaya belajarmu. Mari kita telaah beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan:

  • Tujuan Akademik: Jika kamu berencana untuk belajar di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, atau negara-negara lain yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama dalam dunia akademik, TOEFL sering kali menjadi pilihan utama. Banyak universitas di AS mengharuskan skor TOEFL sebagai bagian dari persyaratan penerimaan. TOEFL menekankan pada kemampuan akademik, terutama dalam memahami teks akademik dan menulis esai.
  • Tujuan Pekerjaan atau Imigrasi: Di sisi lain, jika tujuanmu adalah untuk imigrasi atau bekerja di negara-negara seperti Inggris, Australia, atau Kanada, IELTS mungkin lebih cocok. IELTS banyak digunakan oleh lembaga pemerintah dan organisasi yang mengurus urusan imigrasi. Selain itu, IELTS memiliki dua jenis tes, yaitu Academic dan General Training, yang memberikan fleksibilitas sesuai dengan tujuanmu, baik untuk studi atau keperluan profesional.
  • Gaya Belajar: Jika kamu lebih nyaman dengan ujian yang dilakukan di depan komputer dan merasa bisa mengatasi stres dengan baik dalam ujian berbasis komputer, TOEFL mungkin lebih cocok. Namun, jika kamu lebih suka berbicara langsung dalam wawancara, maka IELTS bisa terasa lebih natural dan lebih mudah.

Intinya, tidak ada ujian yang lebih baik secara mutlak. Pilih ujian yang paling mendekati tujuan dan kebutuhanmu.

Apakah TOEFL atau IELTS Lebih Sulit?

Keduanya Memiliki Tantangannya Masing-Masing

Jika kamu bertanya-tanya mana yang lebih sulit, TOEFL atau IELTS, jawabannya sangat bergantung pada kemampuan bahasa Inggris kamu serta bagaimana kamu mempersiapkan diri. Mari kita bahas tantangan yang ada di masing-masing ujian.

  • TOEFL lebih berfokus pada keterampilan akademik dan pemahaman mendalam terhadap teks panjang dan kompleks. Soal-soalnya lebih banyak yang bersifat akademik, seperti membaca artikel panjang, mendengarkan kuliah atau diskusi, serta menulis esai yang terstruktur dengan baik. Jadi, TOEFL bisa terasa lebih sulit jika kamu belum terbiasa dengan teks akademik atau membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami materi yang berat.
  • IELTS, meskipun juga menguji kemampuan akademik, lebih menekankan pada keterampilan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Di bagian Speaking, misalnya, kamu akan diwawancarai langsung oleh penguji dalam situasi yang lebih alami. Jadi, jika kamu lebih nyaman dengan komunikasi langsung, kamu mungkin merasa IELTS lebih mudah. Namun, bagi sebagian orang, tekanan dalam berbicara langsung bisa menjadi tantangan yang besar.
  • Kesulitan Materi: Di bagian Writing, TOEFL sering kali lebih menantang karena memerlukan struktur penulisan yang sangat jelas dan formal. Di sisi lain, dalam IELTS, meskipun juga ada tugas menulis esai, jenis soal di bagian ini bisa lebih bervariasi. Kamu akan diminta untuk menulis esai berdasarkan pertanyaan atau membandingkan data dalam grafik atau tabel, yang mungkin terasa lebih fleksibel dibandingkan dengan tugas menulis yang lebih terstruktur di TOEFL.

Memilih antara TOEFL dan IELTS memang bukan keputusan yang mudah, karena keduanya memiliki karakteristik berbeda dan diterima di berbagai lembaga serta negara. Pahami perbedaan TOEFL dan IELTS dengan baik agar kamu bisa memilih ujian yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Baik TOEFL yang berfokus pada kemampuan akademik dengan format berbasis komputer, maupun IELTS yang mengutamakan interaksi langsung dengan penguji, keduanya menawarkan kelebihan masing-masing. Durasi, sistem skor, serta penerimaan internasional juga menjadi faktor penting yang perlu kamu pertimbangkan. Jika masih bingung memilih yang tepat, INDIES (Independent International Education Solution) hadir untuk membantumu! Dengan layanan Expert Consultation, tim konsultan kami siap memberikan saran personal sesuai dengan impian dan kebutuhanmu. Selain itu, melalui Preparation Program, kamu akan dibekali keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk lebih siap menghadapi tantangan akademis serta beradaptasi dengan lingkungan baru. 

Pada akhirnya, pilihan antara TOEFL dan IELTS sangat bergantung pada gaya belajarmu, tujuan akademik atau profesional, serta negara yang kamu tuju. Pahami Perbedaan TOEFL dan IELTS dengan seksama, dan pilihlah ujian yang paling cocok untuk mencapai tujuanmu. Dengan persiapan yang tepat, keduanya dapat membuka berbagai peluang untuk perkembangan pendidikan atau karier yang lebih baik.

Jika kamu merasa butuh panduan untuk mempersiapkan ujian bahasa Inggris, Wallstreet English adalah pilihan yang tepat. Sebagai sarana belajar bahasa Inggris yang telah membantu lebih dari 3 juta siswa di seluruh dunia mencapai tujuan mereka, Wallstreet English menawarkan pendekatan yang fleksibel dan menyeluruh. Dengan berbagai program yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, kamu dapat belajar secara efektif di waktu yang tepat untukmu. Jangan ragu untuk memulai perjalanan belajarmu bersama Wallstreet English dan raih hasil maksimal dalam ujian TOEFL atau IELTS, serta membuka peluang baru untuk melanjutkan pendidikan atau mengembangkan kariermu ke tingkat yang lebih tinggi!

Share this post :